Web Testing

Web testing adalah menguji software berbasis web untuk mencegah ditemukannya bug oleh Client dan sebelum software dapat di akses secara public. Menguji dari berbagai macam aspek seperti functionality, usability, compatibility, interface, environment, performance, database, dan security. Tiga aspek terakhir lebih berat tanggung jawabnya yang biasanya dilakukan oleh QA Engineer atau Senior QA, tapi bagi yang lainnya mau mulai mempelajarinya lebih baik. Aspek yang lainnya bisa dilakukan oleh yang ingin mempelajari QA, software tester, atau junior QA
Aspek yang diperhatikan dari web testing :
a. Functionality testing
Menguji dari fungsionalitas software berdasarkan scenario test yang mencakup positif test dan negarif test. Dilakukan selama level system testing dan acceptance testing. Bisa disebut black box testing. Dilakukan secara manual dan automation testing. Functionality testing mencakup unit testing, integration testing, Smoke Testing, User Acceptance Testing, System Testing, Regression Testing.
b. Usability testing
Menguji seberapa mudah software dipelajari, dipahami, digunakan dan user friendly. Menghilangkan bias dan mendapatkan feedback langsung dari user. Bisa disebut user experience testing. Dilakukan secara manual testing. Termasuk dalam tipe test yaitu non functional testing.
c. Compatibility testing
Menguji software apakah bisa bekerja dalam berbeda device, operating systems, browser, dan version. Sangat berkaitan dengan interoperability, flexibility, dan portability. Dilakukan secara manual dan automation testing. Termasuk dalam tipe test yaitu non functional test.
d. Interface testing
Menguji dari tampilan software, sangat berkaitan dengan user interface. Aspek yang perlu diperhatikan adalah software, web server, dan database server. Menguji dari interaksi tiga aspek tersebut, dan apakah terdapat warning notification jika user tidak melakukan sesuai rule software. Dilakukan secara manual dan automation testing. Termasuk dalam tipe test yaitu non functional test.
e. Environment testing
Menguji dari environment server dimana software di develop, yang terdiri dari :
- Development (local host Perusahaan, tempat QA untuk menguji software)
- Staging (local host Perusahaan & Client, tempat Client untuk menguji software)
- Production (local host Client, tempat Client untuk siap menggunakan software)
Dilakukan secara manual dan automation testing. Termasuk dalam tipe test yaitu non functional test.
f. Performance testing
Menguji dari seberapa cepat respon software saat diberi beban dan kecepatan internet. Performance testing untuk menguji skalabilitas situs web atau software. Respon software berkaitan dengan user experience. Sangat berkaitan dengan efficiency, scalability, dan reliability. Performance testing mencakup load testing, stress testing, soak testing, dan spike testing. Dilakukan secara manual dan automation testing. Termasuk dalam tipe test yaitu non functional test.
g. Database testing
Menguji dari data secara akurat yang terdapat pada software dengan melakukan cread, read, update, dan delete. Menguji apakah semua database queries dapat dieksekusi dengan benar, dan waktu respon dari queries. Dilakukan secara manual dan automation testing. Termasuk dalam tipe test yaitu functional test.
h. Security testing
Menguji dari keamanan software agar mencegah user melakukan hal yang tidak sesuai rules. Cara sederhanya dengan melakukan langsung login tanpa register bagi user baru, mengubah parameter ID situs URL untuk dapat langsung menuju halaman home / dashboard tanpa login, menguji SSL. Security testing mencakup authentication testing, authorization testing, integrity testing, and availability testing. Dilakukan secara manual dan automation testing. Termasuk dalam tipe test yaitu non functional test.
Berikut contoh sederhana capture web testing mengakses software di berbagai web browser :
1. Halaman Signup
a. Browser Chrome

b. Browser Firefox

c. Browser Opera

d. Browser Microsoft Edge

Capture tersebut membuktikan compability testing dengan menguji apakah software dapat diakses di multi browser, interface testing dengan menguji apakah software sudah sesuai dengan user interface design, environment testing pada development, dari Halaman Signup Halosis yang dapat diakses pada 4 browser.
2. Halaman Signin
a. Browser Chrome

b. Browser Firefox

c. Browser Opera

d. Browser Microsoft Edge

Capture tersebut membuktikan compability testing dengan menguji apakah software dapat diakses di multi browser, interface testing dengan menguji apakah software sudah sesuai dengan user interface design, usability testing dengan menguji apakah software sudah user friendly, environment testing pada development, database testing dengan memeriksa apakah email sudah registrasi serta email dan password sudah sesuai, functional testing dengan menguji apakah fitur dan flow software sudah sesuai rules, dari Halaman Signin Halosis yang dapat diakses dan berfungsi pada 4 browser.
3. Halaman Dashboard
a. Browser Chrome

b. Browser Firefox

c. Browser Opera

d. Browser Microsoft Edge

Capture tersebut membuktikan compability testing dengan menguji apakah software dapat diakses di multi browser, interface testing dengan menguji apakah sudah sesuai dengan user interface design, usability testing dengan menguji apakah user friendly, environment testing pada development, database testing dengan menguji apakah informasi toko, produk, dan penjualan sudah sesuai, functional testing dengan menguji apakah fitur dan flow software sudah sesuai rules, dari Halaman Dashboard Halosis yang dapat diakses dan berfungsi pada 4 browser.
Sumber :
https://www.guru99.com/web-application-testing.html
https://www.tutorialspoint.com/software_testing_dictionary/web_application_testing.htm
https://tms-outsource.com/blog/posts/web-application-testing/
https://www.softwaretestinghelp.com/web-application-testing/
https://www.guru99.com/functional-testing-vs-non-functional-testing.html
https://www.guru99.com/non-functional-testing.html
https://www.tutorialspoint.com/software_testing_dictionary/functional_testing.htm