Quality Assurance Beginner Part 1
Bagaimana caranya menjadi seorang Quality Assurance (QA) ?
Mind map QA Beginner selengkapnya dapat dilihat di bit.ly/qafadhilara
Dari mind map QA Beginner, akan dijelaskan sedikit yang sebelah kanan terlebih dahulu.
Soft Skil
Komunikasi : cepat berkomunikasi dengan Programmer, Project Management, Product Management, Client, Head Division untuk update hal terbaru dan bertanya jika ada yang belum jelas.
Analythical Thinking : berpikir dengan menganalisa permasalahan software (bug) dan melihat sebab akibat dari bug tersebut.
Logical Thinking : berpikir dengan logis dalam mengamati reaksi dan feedback software dan mengambil kesimpulan dari aksi yang dilakukan.
Critical Thinking : berpikir dengan kritis dalam menghadapi bug, menafsirkan informasi software sesuai dengan fakta.
Detail & Teliti : detail dan teliti dengan project yang dikerjakan agar sesuai requirement.
Kreatif : kreatif dalam melakukan negatif test.
Work Team : dapat bekerja sama dengan team untuk menghasilkan software yang berkualitas baik.
Manajemen Waktu : dapat membagi waktu dan memprioritaskan waktu dengan baik agar software release sesuai waktu yang di sepakati.
Hard Skill :
Basic Software Engineering : memahami secara umum software development life cycle seperti planning, analysis, design, implementation, testing, & maintenance.
Software Test :
- Functional Test : menguji software secara fungsi seperti unit test, integration test, system test, acceptance test, etc.
- Non Functional Test : menguji software secara non fungsi seperti usability test, compability test, interface test, performance test, etc.
Produk Software : memahami produk software dengan benar secara workflow dan proses bisnis.
Software Testing Life Cycle (STLC)
Requirement : memahami requirement software yang akan diuji, dapat berupa functional dan non functional, serta membuat dokumentasi test yaitu user story.
Test Planning : merencanakan pengujian yang akan dilakukan dan membuat dokumentasi test yaitu test planning.
Test Design : membuat dokumentasi test seperti skenario test, bug report, etc, dan membuat test script.
Test Environment Setup : menyiapkan software & hardware untuk pengujian.
Test Execution : melakukan pengujian, menulis serta mendokumentasikan hasil pengujian pada dokumentasi test seperti skenario test, bug report, etc, melaporkan dan minta diperbaiki Programmer jika terdapat bug, kemudian melakukan pengujian ulang setelah diperbaiki.
Test Closure : melaporkan dokumentasi kepada Project Manager, Head Quality Assurance, Client, serta evaluasi dari STLC yang dilakukan.
Bug :
Bug Priority :
- Critical : bug yang pertama kali harus diperbaiki, karena fitur tidak dapat digunakan.
- High : bug yang kedua harus diperbaiki, karena ada requirement yang belum tampil pada suatu screen, web browser & versi tertentu.
- Medium : bug yang ketiga harus diperbaiki, karena tidak terdapat alert respon saat user salah melakukan input.
- Low : bug yang keempat harus diperbaiki, karena kesalahan kecil yaitu user interface pada tampilan sistem.
Bug Severity :
- Critical : bug yang pertama kali harus di perbaiki, karena berdampak paling fungsional dari software, mengakibatkan tidak dapat menguji fungsional software lainnya.
- Major : bug yang kedua harus diperbaiki, karena tidak bisa menguji satu fungsional dari software, tetap dapat menguji fungsional software lainnya.
- Moderate : bug yang ketiga harus diperbaiki, karena expected result tidak sesuai dengan actual result.
- Low : bug keempat yang harus diperbaiki, karena kesalahan kecil yaitu typo pada menu about software.
Sekian penjelasan singkat dari mindmap, tunggu penjelasan singkat dari mindmap selanjutnya ya. Terimakasih.
